";

Menggali Kepedulian Terhadap Persoalan Pemilu di Dunia

  • Bawaslu Provinsi Riau, Yogyakarta – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Riau, Edy Syarifuddin menghadiri seminar internasional bertema “Democracy, Election and Supervisitory Republic of Indonesia“ yang dilaksanakan dalam rangka pertukaran pengetahuan serta komparasi sistem Pemilu dengan negara-negara sahabat Indonesia, Rabu, 20 April 2016, di Yogyakarta.
     
    “Kegiatan Seminar Internasional ini sangat berguna untuk semua Peserta dan kelembagaan Bawaslu Provinsi Riau, khususnya input pengelolaan penyelenggaraan dan kepengawasan setiap Pemilu/Pilkada dan pengembangan kegiatan kedepan,” ujarnya usai mengikuti kegiatan, Kamis, 21 April 2016.
     
    Lebih lanjut, Edy mengatakan, kegiatan pencerdasan berbasis publik terhadap pemilu bisa dilakukan percepatan dibanyak metode, contohnya diskusi-diskusi kecil, kajian kepemiluan dan bentuk lainnya. Untuk pengelola sendiri bisa dilakukan oleh Kelompok, Organisasi, Komunitas, Pencinta dari Mahasiswa, Dosen, Masyarakat atau lainnya untuk menggali kepedulian bahwa sesungguhnya persoalan Pemilu juga persoalan diseluruh dunia.     
     
    Kegiatan ini dilaksanakan atas Kerjasama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Bawaslu RI, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dihadiri undangan dari pemerintah, pemerhati Pemilu, utusan Bawaslu se-Indonesia.
     
    Acara diisi dengan beberapa Sambutan dari Kementerian Luar Negeri, Rektor UMY dan sambutan Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhammmad, S.IP, M.Si. 
     
    Hadir sebagai Keynote Speaker, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Prof. Dr. Jimliy Asshiddiqie, S.H. Jimly dalam kesempatan ini menyampaikan, bahwa negara lain yang memiliki Pengawas Pemilu adalah Equador. Contoh lain yang tidak ditemukan dinegara lain adalah Indonesia dimana memiliki selain KPU, Bawaslu juga memiliki Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu yang tidak dimiliki oleh negara lain.  
     
    Konsentrasi peserta seminar terus menjalani puncaknya saat  Narasumber dari sesi yang ada mengisi menyampaikan Informasi dan analisanya.  Narasumber yang hadir, KPU Belanda, Prof. Dr. Henk Kummeling beliau adalah - Chair Electoral Council yang berlatar belakang Universiteit Utrecht/University of the Westwrn Cape South Africa.
     
    Henk menyampaikan materi berjudul “Election in the Netherlands“ menjabarkan dalam beberapa Topik, yaitu Electoral Council, Organisation of election dan dispute settlement.
     
    Tentang Organisasi Penyelenggara Pemilu, Henk menyampaikan bahwa di Belanda berjumlah 7 orang yang bertugas selama 4 tahun dan boleh menduduki jabatan tersebut maksimal 3 periode. Tugas lain yang tak kalah penting bahwa KPU Belanda juga sebagai Supervisitor dalam permasalahan pemilu jadi memang secara khusus tidak ada Pengawas Pemilu dan saat ini tugas KPU di Netherlands terus bertambah seiring tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintah, sedangkan Pembicara yang lain, Prof. Dr. Topo Santoso, SH. MH menyampaikan Materi “Tinjauan Atas Perumusan dan Penegakan Hukum Tidak Pidana Pemilu”.
     
    Pada Sesi pemaparan Pertama ini ditutup dengan penyampaian materi oleh Ketua Bawaslu RI, Prof. Dr. Muhammad, S.IP, M. dengan judul “Sistem Pengawasan Pemilu di Indonesia”. Selain penyampaian materi, Muhammad juga menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan Ketua KPU dan Bawaslu Equador.
     
    Sesi Kedua dari kegiatan Seminar Internasional ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Mr. Ricardo yang secara deskripsi menyampaikan kondisi umum kepemiluan berjalan di Argentina yang tercatat bahwa penduduk di Argentina yang mempunyai hak memilih berbeda pada konsep ideologi saja tidak disebab hal lain.
     
    Pemaparan dilanjutkan oleh Duta Besar India untuk Indonesia yang juga menyampaikan kondisi dan sistem kepemiluan di India. Beliau menyampaikan bahwa di India tercatat tidak kurang 800 juta Pemilih yang mempunyai hak suara dan secara umum Dubes India ini juga menyampaikan banyak permasalahan dalam kepemiluan yang sudah dibenahi.
     
    Pemateri penutup pada sesi kedua, disampaikan oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, DR. Suranto, M. Pol dengan judul “Sistem Pengawasan Pemilu sebagai Upaya Perwujudan Demokrasi“, pemaparan Materi dari beberapa Narasumber Luar Negeri dan Dalam Negeri dikelola dengan transliterasi kemasing-masing bahasa untuk memudahkan Peserta mengikuti kegiatan Seminar Internasional ini.
     
    Sebagai bentuk langkah konkrit pengembangan kegiatan ini dilakukan penandatanganan Nota Kerjasama antara Bawaslu RI dan Universitas Muhammadiyah yang langsung ditandatangani oleh Ketua Bawaslu RI, Prof. Dr. Muhammad, S.IP, M.Si dan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. H. Bambang Cipto, MA.
     
    Humas Bawaslu Provinsi Riau



BACA JUGA BERITA TERBARU LAINNYA